APA ITU ACFTA?
Masalah
perekonomian merupakan masalah yang tiada batasnya. Indonesia merupakan salah
satu dari 3 negara Asia, disamping China dan India yang tetap tumbuh positif
saat Negara lain terpuruk akibat krisis finansial global. Ini merupakan suatu
prestasi danoptimisme bagi masa depan perekonomian Indonesia.
Dengan
kondisi ini, pemerintah mengadakan Asean-China Trade Agreement (ACFTA) guna
menghadapi persaingan global. Persiapan Indonesia dalam menghadapi ACFTA
merupakan salah satu bentuk kerja sama liberalisasi ekonomi yang banyak
dilakuakn Indonesia dalam 10 tahun terakhir ini. Awal januari 2010 muai
pemberlakuan mengenai Asean China Free Trade Agreement. Ini
merupakan perang mutu, harga, kuantitasakan suatu pelayanan barang dan jasa
serta industri pasar global China.
Mengapa
China? Seperti yang kita ketahui, harga barang produksi China relatif murah dan
diminati konsumenIndonesia. Hal in itidak terlepas dari kualitas barang yang
dihasilkan oleh China. Denganadanya fenomena ini, Indonesia perlu mempersiapkan
tim yang diharapkan mampu memberikontribusi positif memperkuat daya saing
global. Pemerintah bersama Kamar Dagang dan Industri
Perjanjian
ASEAN-Cina Free Trade Area (ACFTA) menurunkan tarif pajak dari 90% untuk barang
impor menjadi 0%.
PISAU TAJAM ACFTA !
Ya.. ibarat pisau. ACFTA memiliki segudang problimatika, entah itu baik
ataupun buruk. Tinggal tentang bagaimana Indonesia menyikapinya.
ACFTA memiliki berbagai dampak, Dari dampak tersebut ada dampak Positif dan
dampak negative. Dalam hal ini saya akan membahas dampak pertama, yaitu dampak
positif:
1.
ACFTA akan
membuat peluang kita untuk menarik investasi. Hasil dariinvestasi tersebut
dapat diputar lagi untuk mengekspor barang-barang ke negara yangtidak menjadi
peserta ACFTA.
2.
dengan
adanya ACFTA dapat meningkatkan voume perdagangan. Hal ini dimotivasi dengan
adanya persaingan ketat antara produsen. Sehingga produsen maupun para importir
dapat meningkatkan volume perdagangan yang tidak terlepas dari kualitas sumber
yang diproduksi.
3.
ACFTA akan
berpengaruh positif pada proyeksi laba BUMN 2010 secara agregat. BUMN akan
dapat memanfaatkan barang modal yang lebih murahdan dapat menjual produk ke
Cina dengan tarif yang lebih rendah pula.
Porsi terbesar (91 persen) penerimaan pemerintah atas laba BUMN saat ini berasal
dari BUMN sektor pertambangan, jasa keuangan dan perbankan dan telekomunikasi.
BUMN tersebut membutuhkan impor barang modal yang cukup signifikan dan dapat
menjual sebagian produknya ke pasar China.
ah polemik negatif yang
akan mengganggu stabilitas ekonomi dan sosial Indonesia. Berikut dampak
negatifnya:
1. Serbuan
produk asing terutama dari Cina dapat mengakibatkan kehancuran sektor-sektor
ekonomi yang diserbu. Padahal sebelum tahun 2009 saja Indonesia telah mengalami
proses deindustrialisasi (penurunan industri).
2. Pasar dalam
negeri yang diserbu produk asing dengan kualitas dan harga yang sangat bersaing
akan mendorong pengusaha dalam negeri berpindah usaha dari produsen di berbagai
sektor ekonomi menjadi importir atau pedagang saja
3.
Karakter
perekomian dalam negeri akan semakin tidak mandiri dan lemah. Segalanya
bergantung pada asing.. Jika banyak sektor ekonomi bergantung pada impor,
sedangkan sektor-sektor vital ekonomi dalam negeri juga sudah dirambah dan
dikuasai asing, maka apalagi yang bisa diharapkan dari kekuatan ekonomi
Indonesia?
4. Jika di
dalam negeri saja kalah bersaing, bagaimana mungkin produk-produk Indonesia
memiliki kemampuan hebat bersaing di pasar ASEAN dan Cina?
5.
Peranan
produksi terutama sektor industri manufaktur dan IKM dalam pasar nasional akan
terpangkas dan digantikan impor. Dampaknya, ketersediaan lapangankerja semakin
menurun. Padahal setiap tahun angkatan kerja baru bertambah lebih dari 2 juta
orang.
Mungkin ini sedikit tentang ACFTA, mengenai kita bisa menghadapinya atau tidak adalah kembali kepada diri kita sendiri. sejauh mana kita mempersiapkannya, sebesar apa modal ilmu kita dan yang penting, seberapa kualitas kita saai ini. mari berkarya dan tingkatkan kualitas diri dan ilmu kita. mari menjadi manusia Indonesia yang berkualitas dan berkuantitas.
ABOUT THE AUTHOR
Ardan, seorang yang mencoba berbagi pengalaman, ilmu dan pengetahuan melalu tulisan sederhana. semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar