ALIRAN DAN GERAKAN DALAM ISLAM

RESUME KULIAH TAMU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Nama Dosen Tamu     : Hasip Amrullah, M.A
Topik/Tema/Materi      : ALIRAN DAN GERAKAN DALAM ISLAM


Pada mulanya kaum muslimin adalah umat yang satu, mereka saling mendukung satu sama lain dalam satu atap kebersamaan, tidak ada terjadi perbedaan yang membuat perselisihan dalam agama, sebab setiap kali ada masalah yang rumit mereka mengembalikan permasalahan tersebut kepada rasulullah. Sampai kemudian Nabi wafat, terjadilah perbedaan diantara mereka berkaitan dengan siapa yang berhak menggantikan kedudukan nabi, dari sanalah bermula lahirnya madhzhab dan kolompok-kelompok dalam Islam.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KEBERAGAMAN ALIRAN
Factor yang mempengaruhi berkembangnya keberagaman aliran dalam islam dibagi menjadi 2; 1.) fakor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi; Perbedaan penafsiran ayat ,Perbedaan Politik, tidak adanya standar dari Rasulullah tentang penggantinya. Sedang faktor eksternal yang memepengaruhi perkembangan keberagaman meliputi; Pertemuan Islam dengan Budaya dan Peradaban bangsa lain, Gerakan penerjemahan karya Yunani dalam bahasa Arab.
PERGERAKAN SEJARAH ISLAM
1.      JAMAN KLASIK 650 - 1250
·         Fase ekspansi, integrasi dan puncak kemajuan 650-1000 M: Islam meluas dari Afrika Utara sampai Spanyol di barat, dari Persia sampai India di timur;
·         Fase disintegrasi (1000 -1250 M). Kekuasaan umat Islam dalam politik menurun
2.      JAMAN PERTENGAHAN 1250 – 1800 M
·         FASE KEMUNDURAN; 1250 – 1500 M. Terjadi perbedaan semakin tajam antara Sunni – Syi’ah, antara Arab. perhatian terhadap pengetahuan berkurang, umat Islam di sepanyol dipaksa masuk Kristen atau keluar dari daerah itu
·         Fase tiga kerajaan besar;  (1500 – 1700 M) Kerjaan Utsmani (otaman empire) di Turki, Kerajaan Safawi di Persia, Kerjaan Mughal di India. Ketiga kerajaan besar ini mempunyai kejayaan masing-masing terutama dalam bentuk literatur dan arsitek.
3.      JAMAN MODERN 1800 M - DST
·         Jatuhnya Mesir (1798) ke tangan Barat (Napoleon Bonaparte-Prancis) menginsafkan dunia Islam akan kelemahannya dan menyadarkan umat Islam bahwa di Barat telah timbul peradaban baru yang lebih tinggi dan merupakan ancaman bagi Islam.

MODEL PEMBACAAN
PEMBACAAN KONTEMPORER
·         TEORI KRITIK, Memabaca akal, reason, episteme, khitab dan discourse, untuk menemukan struktur pikiran, atau pola pikir .
·         HERMENEUTIKA, pembacaan yang memusatkan perhatiannya kepada teks, dan apa saja yang interpretable dengan memberikan dukungan metodologis
·         DEKONSTRUKSI, Model pembacaan yang bergumul pada wacana (discourse) dengan menerobos kebekuan dan kebakuan makna oleh kekuasaan.
MACAM-MACAM ALIRAN DAN GERAKAN DALAM ISLAM
1.      ISLAM TRADISIONAL
Ciri khas dari kelompok ini adalah upaya yang sangat kuat untuk mempertahankan tradisi, kendati mereka sadari bahwa pikiran yang mereka miliki tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman, mayoritas hidup di tengah pedesaan. Adapun ciri idiologi kelompok ini adalah keterikatan mereka pada paham ahli sunnah wal jama’ah menjadi lawan dari setiap gerakan pembaharuan atau modernis.
2.      ISLAM MODERNIS, ISLAM MODERAT
gerakan Islam yang memiliki spirit progresif yang memiliki orientasi kuat ke masa depan daripada ke masa lalu dan responsif terhadap perkembangan kemanusiaan. Sebuah aliran Islam yang terbuka, ramah, menghargai pluralitas dan kedamaian.
3.      NEO MODERNISME
Islam dengan mengupayakan sebuah pencarian rasional yang kontinyu serta tidak terikat pada batasan-batasan tabu dan kebiasaan dogmatic. Gerakan Neo Modernisme ini mengusung dua agenda penting, pertama, gagasan sekularisasi dan kedua, penolakan terhadap dijadikannya Islam sebagai ideologi politik dengan pernyataannya yang terkenal “Islam yes, Partai Islam No” .
4.      ISLAM TRANSFORMATIF
Islam transformatif lebih menyuarakan kepentingan kelompok yang termarjinalkan dan teraniaya akibat modernisasi, ketimbang mempromosikan modernisasi. Ia adalah gerakan yang menjadi mediasi dari ekstrimisme Islam Revivalis atau fundamentalis dengan sekularisme.
5.      ISLAM RADIKAL, ISLAM FUNDAMENTAL, ISLAM LITERAL
Fenomena radikalisasi Agama berakar pada benturan antara modernitas dan nilai-nilai agama. Mereka berupaya mengganti tatanan negara yang sudah ada dengan yang lain yang menyebabkan seseorang atau sekolompok orang melakukan tindak kekerasaan atas kelompok lain.
                   

6.      PRIBUMISASI ISLAM
Islam sebagai ajaran normatif yang berasal dari Tuhan diakomodasikan ke dalam kebudayaan yang berasal dari manusia tanpa kehilangan identitasnya masing-masing. Islam pribumi dimaksudkan untuk memberikan untuk memberikan peluang  bagi keanekaragaman interpretasi dalam praktik kehidupan beragama Islam di setiap wilayah yang berbeda-beda, sehingga Islam tidak lagi dipandang secara tunggal melainkan majemuk
7.      ISLAM INKLUSIF
Secara umum, masing-masing memahami dirinya sebagai agama yang mutlak, yang tidak bisa mengakui bahwa agama lain di samping dirinya mempunyai nilai yang sama. Masing-masing bersikukuh bahwa agamanyalah yang unik, superior, normatif, membawa keselamatan, dan satu-satunya wahyu yang sah dari Tuhan. Islam Inklusif bermaksud untuk membuka ruang dialog oleh dua tradisi berbeda Islam – Kristen, dengan dialog diskusi  
8.      ISLAM LIBERAL
berupaya melakukan purifikasi (pemurnian) terhadap Islam yang bercampur tradisi lokal yang dianggap tidak Islami dan sebagai penyimpangan terhadap doktrin Islam “yang murni” dengan jargon kembali kepada al-Qur’an dan Hadis”. Islam liberal menghadirkan kembali masa lalu untuk kepentingan modernitas, sedang Islam Revivalis menegaskan modernitas atas nama masa lalu.
9.      ISLAM POST-TRADISIONAL
Sebagai suatu gerakan ‘lompat tradisi’ karena ia berangkat dari suatu tradisi yang secara turus menerus berusaha memperbarui tradisi tersebut dengan cara mendialogkan dengan modernitas. Postra lebih kritis atas modernitas, jika pada Islam liberal masih menekankan aspek ‘otentisitas’ ‘orsinalitas’ dan keaslian Islam, maka postra sudah melampaui itu semua. Maka postra adalah ‘Islam Liberal Plus’

NILAI-NILAI ISLAM
1.      ANTI TERORISME
2.      ANTI KEKERASAN
3.      ANTI  BERLEBIHAN DALAM BERAGAMA
4.      ANTI EKSTRIMISME






Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Ardan, seorang yang mencoba berbagi pengalaman, ilmu dan pengetahuan melalu tulisan sederhana. semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar