AKU UNTUK
ORGANISASIKU
Organisasi, suatu kata yang sudah
sering kali kita dengar dalam sehari-hari, apalagi bagi mahasiswa seperti kita
saat ini. Berbagai macam organisasi ada dan berkembang didalam wilayah kampus,
baik yang sifatnya unit kegiatan, kelompok mahasiswa, himpunan mahasiswa hingga
badan eksekutif mahasiswa. Tak sedikit dari mahasiswa yang menggeluti
dunia keorganisasian ini, dengan segala
tujuan dan mimpi-mimpi mereka akan organisasi yang mereka ikuti saat itu.
Namun, jika menilik lebih mendalam, apa iya mereka tahu dan mengerti bagaimana
mereka memaknai organisasi dan implementasi mereka akan hal itu? Hanya sekedar
ikut-ikutan, pengen ngeksis, atau bahkan sekedar menuh-menuhin SKEM saja.
Karena jika kita lihat kembali, banyak dari mereka para penggiat organisasi yang
justru menjadi “pekerja-pekerja” dari organisasi itu, tidak lebih dan kurang.
Hal yang jamah dan mungkin tidak kita sadari hingga saat ini.
Kemudian jika seperti itu apa yang
harus kita lakukan? Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah bagaimana kita
kembali memaknai apa arti dari organisasi itu sendiri. Organisasi adalah
sekumpulan orang-orang yang disusun dalam sebuah kelompok dan dengan orientasi
gerak atau tujuan yang menegedepankan kepentinagn bersama dalam organisasi itu.
Organisasi juga merupakan sebuah sistem kerja sama antara dua orang atau lebih
untuk mencapai suatu tujuan bersama. Menurut Stoner organisasi adalah suatu
pola hubungan-hubungan orang-orang dibawah pengarahan manajer (pemimpin) untuk
mengejar tujuan bersama. Dari kesemuanya itu jika kita ambil sebuah kesimpulan
terdapat tiga poin penting dalam organisasi, yakni sekumpulan orang – tujuan –
kebersamaan. Bagi saya sendiri definisi organisasi juga tidak jauh – jauh dari
ketiga kata kuci itu tadi yakni tentang sekumpulan orang yang bersama-sama
mewujudkan tujuan bersama mereka yang secara minimal tujuan tersebut memuat
maksud untuk menunjukkan bagaimana eksistensi dan keberadaan mereka dalam
lingkungan.
Berbicara mengenai organisasi, saya
sendiri baru mengenalnya dan mau berkecimpung saat saya masih SMA, tepatnya
kelas 10, dimana organisasi pertama yang saya ikuti saat itu adalah kelompok
Rohani Islam SMA. Banyak hal baru yang saya dapat dari organisasi pertama saya
itu. Dari organisasi pertama yang saya ikuti ini hal besar yang dapat saya
garis bawahi adalah bahwa organisasi itu bukan tentnag sekedar kita ada, namun
lebih kepada bagaimana kita bergerak bersama, karena siapa yang ada
diorganisasi itu bukan hanya kita saja, namun ada banyak orang-orang lain yang
sebenarnya sefrekuensi dengan kita dalam organisasi tersebut. Jika berkaca pada
saat ini, kebetulan saya tergabung dalam tiga organisasi dengan latar
pergerakannya masing-masing. Organisasi yang saya ikuti saat ini meliputi PSDM
Hima Sthapati Arsitektur ITS, Bakor FTSP dan Keluarga Muslim Arsitektur. Ketiga
organisasi ini bisa saya bilang memiliki latar masing-masing dan dengan arah
tujuannya yang masing-masing pula, muali dari orientasinya, arah geraknya dan
maksud kenapa organisasi itu ada.
Mengikuti
dan berkecimpung dalam keorganisasian bagi saya bukan lagi sekedar kita
menunjukkan keeksisan kita dalam suatu
kelompok apalagi hanya untuk motivasi mencari skem semata. Kehadiran kita, baik
itu sebagi staff, anggota atau bahkan seorang ketua dalam organisasi, adalah
sebagai penggerak dari organisasi itu sendiri. Jika kita ibaratkan sebuah
motor, fungsi dan peran kita dalam organisasi adalah seeperti peran mesin, roda
dan lampu dan bahkan keseluruhan elemen dalam sepeda motor itu.
Seperti
peran mesin. Jika kita tahu apa itu mesin dalam sepeda motor, ia adalah bagain
utama dan terpenting dari dari seluruh bagian di sepeda motor. Keberadaannya
menjadi penentu bagaimana ia akan bergerak atau diam atau justru mati dan tidak
bergerak sama sekali. Mesin menjadi seperti inti dari segala pergerakan sebuah
motor, karena dari dia energi penggerak itu muncul dan ada. Pun jika kita
kaitkan dengan organisasi, keberadaan organ-organ inti dari sebuah organisasi
penting adanya. Seperti BPH, Kadep, Kadiv, staff. Seperti halnya mesin,
mereka-mereka memiliki peran, fungsi dan tanggung jawab untuk menggerakkan dan
menjadi penggerak dari organisasi yang ia tanggung. Dimana keberadaannya juga
menjadi semacam bahan bakar dan suplayer energi dari organisasi tersebut untuk
terus menggerus segala permasalahan yang ada dan untuk terus mengeksiskan
keberadaannya.
Seperti
peran roda. Yaa.. roda, suatu benda yang identik dengan posisinya yang berada
dibawah. Namun jika kita telisik perannya dalam sepeda motor, ia tak kalah
fungsi dan peran dari seorang mesin. Roda dalam sepeda motor layaknya kaki
dalamm tubuh manusia, akan sangat percuma jika mesin bisa menyala namun tak
memiliki roda, ia juga akan tetap tidak bisa berjalan. Dan jika kita kaitkan
dengan lingkup organisasi, peran roda tak jauh dengan siapa-siapa yang juga
berperan sebagai mesin. Anggota, kadep dan bph, adalah bagian-bagian pergerakan
dari mesin sebuah organisasi. Langkah dan jalnnya organisasi ditentukan
seberapa roda-roda pergerakan tadi cukup impresif melihat dan menghadapi
terjalnya jalan.
Seperti
peran lampu. Lampu dalam sepeda motor adalah sebagai penerang jalan bagi sang pengendara khusunya pada malam hari.
Lampu berfungsi menjadi penunjuk arah yang akan bisa mengarahkan jalanan mana
yang cukup mulus untuk dilewati. Peran lampu juga seperti mata dalam manusia,
karena ia mampu melihat segala hal yang kemudian diinterpretasikan terhadap apa
yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan. Kaitannya
dengan organisasi adalah seperti peran seorang ketua atau kepala. Yang mana ia
adalah salah satu penentu utama kemana arah gerak dari kapal organisasi yang ia
bawa. Hal ini juga dapat kita maknai bahwa salah satu peran yang adala dalam
sebuah organisasi adalah sebagai penunujuk arah, sebagai yang mampu melihat
segala kondisi baik didalam dan diluar organisasinya. Sehingga kemudian ia
mampu menjadi semacam bagian dari pengusul kebijakan dari organisasinya.
Dari
kesemuanya itu, jika ditannya dengan kaitannya “aku untuk organisasiku” adalah
saya inggin menjadi semua peran diatas, menjadi mesin penggeraknya, menjadi
bagian dari gerakan rodanya dan menjadi penunjuk arah seperti lampu. Dan saya
kira dari hal tersebut akan ada banyak hal yang perlu saya persiapkan untuk mampu
menjadi semua bagian tersebut. Seperti bagaimana saya memahami cara-cara
melihat dan menganalisis permasalahan dalam organisasi, cara memanajemen sebuah
organisasi atau mungkin pergerakan dan tentunya cara pengambilan keputusan
sebagai hasil akhir dari sebuah analisa terhadap permasalahan tadi. Dan menurut
saya, dengan menjadi bagian dari peserta LKMM TM ini adalah salah satu cara
dimana saya akan mendapatkan pengetahuan-pengetahuan tentang perihal yang saya
sebutkan diatas tadi.
by: Ardan "road to LKMM TM FTSP ITS X"